GPS adalah sistem untuk menentukan posisi di permukaan bumi dengan bantuan
sinkronisasi sinyal satelit. Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan
sinyal gelombang mikro ke Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima di
permukaan, dan digunakan untuk menentukan posisi, kecepatan, arah, dan waktu.
Sistem yang serupa dengan GPS antara lain GLONASS Rusia, Galileo Uni Eropa,
IRNSS India.
Sistem ini dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat,
dengan nama lengkapnya adalah NAVSTAR GPS (kesalahan umum adalah bahwa NAVSTAR
adalah sebuah singkatan, ini adalah salah, NAVSTAR adalah nama yang diberikan
oleh John Walsh, seorang penentu kebijakan penting dalam program GPS).[1] Kumpulan satelit ini diurus oleh 50th Space
Wing Angkatan Udara Amerika Serikat. Biaya perawatan sistem ini sekitar US$750
juta per tahun,[2] termasuk penggantian
satelit lama, serta riset dan pengembangan.
GPS Tracker atau sering disebut dengan GPS Tracking adalah teknologi
AVL (Automated Vehicle Locater) yang memungkinkan pengguna untuk melacak posisi
kendaraan, armada ataupun mobil dalam keadaan Real-Time. GPS Tracking
memanfaatkan kombinasi teknologi GSM dan GPS untuk menentukan koordinat sebuah
obyek, lalu menerjemahkannya dalam bentuk peta digital.
CARA KERJA
Sistem ini menggunakan sejumlah satelit yang berada di orbit bumi,
yang memancarkan sinyalnya ke bumi dan ditangkap oleh sebuah alat penerima. Ada
tiga bagian penting dari sistem ini, yaitu bagian kontrol, bagian angkasa, dan
bagian pengguna.
Bagian Kontrol
Seperti namanya, bagian ini untuk mengontrol. Setiap satelit dapat
berada sedikit diluar orbit, sehingga bagian ini melacak orbit satelit, lokasi,
ketinggian, dan kecepatan. Sinyal-sinyal sari satelit diterima oleh bagian
kontrol, dikoreksi, dan dikirimkan kembali ke satelit. Koreksi data lokasi yang
tepat dari satelit ini disebut dengan data ephemeris, yang nantinya akan di
kirimkan kepada alat navigasi kita.
Bagian Angkasa
Bagian ini terdiri dari kumpulan satelit-satelit yang berada di orbit
bumi, sekitar 12.000 mil di atas permukaan bumi. Kumpulan satelit-satelit ini
diatur sedemikian rupa sehingga alat navigasi setiap saat dapat menerima paling
sedikit sinyal dari empat buah satelit. Sinyal satelit ini dapat melewati awan,
kaca, atau plastik, tetapi tidak dapat melewati gedung atau gunung. Satelit
mempunyai jam atom, dan juga akan memancarkan informasi ‘waktu/jam’ ini. Data
ini dipancarkan dengan kode ‘pseudo-random’. Masing-masing satelit memiliki
kodenya sendiri-sendiri. Nomor kode ini biasanya akan ditampilkan di alat
navigasi, maka kita bisa melakukan identifikasi sinyal satelit yang sedang
diterima alat tersebut. Data ini berguna bagi alat navigasi untuk mengukur
jarak antara alat navigasi dengan satelit, yang akan digunakan untuk mengukur
koordinat lokasi. Kekuatan sinyal satelit juga akan membantu alat dalam
penghitungan. Kekuatan sinyal ini lebih dipengaruhi oleh lokasi satelit, sebuah
alat akan menerima sinyal lebih kuat dari satelit yang berada tepat di atasnya
(bayangkan lokasi satelit seperti posisi matahari ketika jam 12 siang)
dibandingkan dengan satelit yang berada di garis cakrawala (bayangkan lokasi
satelit seperti posisi matahari terbenam/terbit).
Ada dua jenis gelombang yang saat ini dipakai untuk alat navigasi
berbasis satelit pada umumnya, yang pertama lebih dikenal dengan sebutan L1
pada 1575.42 MHz. Sinyal L1 ini yang akan diterima oleh alat navigasi. Satelit
juga mengeluarkan gelombang L2 pada frekuensi 1227.6 Mhz. Gelombang L2 ini
digunakan untuk tujuan militer dan bukan untuk umum.
Bagian Pengguna
Bagian ini terdiri dari alat navigasi yang digunakan. Satelit akan
memancarkan data almanak dan ephemeris yang akan diterima oleh alat navigasi
secara teratur. Data almanak berisikan perkiraan lokasi (approximate location)
satelit yang dipancarkan terus menerus oleh satelit. Data ephemeris dipancarkan
oleh satelit, dan valid untuk sekitar 4-6 jam. Untuk menunjukkan koordinat
sebuah titik (dua dimensi), alat navigasi memerlukan paling sedikit sinyal dari
3 buah satelit. Untuk menunjukkan data ketinggian sebuah titik (tiga dimensi),
diperlukan tambahan sinyal dari 1 buah satelit lagi.
Dari sinyal-sinyal yang dipancarkan oleh kumpulan satelit tersebut,
alat navigasi akan melakukan perhitungan-perhitungan, dan hasil akhirnya adalah
koordinat posisi alat tersebut. Makin banyak jumlah sinyal satelit yang
diterima oleh sebuah alat, akan membuat alat tersebut menghitung koordinat
posisinya dengan lebih tepat.
Karena alat navigasi ini bergantung penuh pada satelit, maka sinyal
satelit menjadi sangat penting. Alat navigasi berbasis satelit ini tidak dapat
bekerja maksimal ketika ada gangguan pada sinyal satelit. Ada banyak hal yang
dapat mengurangi kekuatan sinyal satelit:
* Kondisi geografis, seperti
yang diterangkan di atas. Selama kita masih dapat melihat langit yang cukup
luas, alat ini masih dapat berfungsi.
* Hutan. Makin lebat
hutannya, maka makin berkurang sinyal yang dapat diterima.
* Air. Jangan berharap dapat
menggunakan alat ini ketika menyelam.
* Kaca film mobil, terutama
yang mengandung metal.
* Alat-alat elektronik yang
dapat mengeluarkan gelombang elektromagnetik.
* Gedung-gedung. Tidak hanya
ketika di dalam gedung, berada di antara 2 buah gedung tinggi juga akan
menyebabkan efek seperti berada di dalam lembah.
* Sinyal yang memantul,
misal bila berada di antara gedung-gedung tinggi, dapat mengacaukan perhitungan
alat navigasi sehingga alat navigasi dapat menunjukkan posisi yang salah atau
tidak akurat.
Akurasi GPS
Akurasi atau ketepatan perlu
mendapat perhatian bagi penentuan koordinat sebuah titik/lokasi. Koordinat
posisi ini akan selalu mempunyai ‘faktor kesalahan’, yang lebih dikenal dengan
‘tingkat akurasi’. Misalnya, alat tersebut menunjukkan sebuah titik koordinat
dengan akurasi 3 meter, artinya posisi sebenarnya bisa berada dimana saja dalam
radius 3 meter dari titik koordinat (lokasi) tersebut. Makin kecil angka
akurasi (artinya akurasi makin tinggi), maka posisi alat akan menjadi semakin
tepat. Harga alat juga akan meningkat seiring dengan kenaikan tingkat akurasi
yang bisa dicapainya.
Pada pemakaian sehari-hari, tingkat
akurasi ini lebih sering dipengaruhi oleh faktor sekeliling yang mengurangi
kekuatan sinyal satelit. Karena sinyal satelit tidak dapat menembus benda padat
dengan baik, maka ketika menggunakan alat, penting sekali untuk memperhatikan
luas langit yang dapat dilihat.
Penjelasan sinyal satelit
terhadap kondisi geografi
Ketika alat berada disebuah
lembah yang dalam (misal, akurasi 15 meter), maka tingkat akurasinya akan jauh
lebih rendah daripada di padang rumput (misal, akurasi 3 meter). Di padang
rumput atau puncak gunung, jumlah satelit yang dapat dijangkau oleh alat akan
jauh lebih banyak daripada dari sebuah lembah gunung. Jadi, jangan berharap
dapat menggunakan alat navigasi ini di dalam sebuah gua.
Karena alat navigasi ini
bergantung penuh pada satelit, maka sinyal satelit menjadi sangat penting. Alat
navigasi berbasis satelit ini tidak dapat bekerja maksimal ketika ada gangguan
pada sinyal satelit. Ada banyak hal yang dapat mengurangi kekuatan sinyal
satelit:
* Kondisi geografis, seperti yang diterangkan
di atas. Selama kita masih dapat melihat langit yang cukup luas, alat ini masih
dapat berfungsi.
* Hutan. Makin lebat hutannya, maka makin
berkurang sinyal yang dapat diterima.
* Air. Jangan berharap dapat menggunakan
alat ini ketika menyelam.
* Kaca film mobil, terutama yang mengandung
metal.
* Alat-alat elektronik yang dapat
mengeluarkan gelombang elektromagnetik.
* Gedung-gedung. Tidak hanya ketika di
dalam gedung, berada di antara 2 buah gedung tinggi juga akan menyebabkan efek
seperti berada di dalam lembah.
* Sinyal yang memantul, misal bila berada
di antara gedung-gedung tinggi, dapat mengacaukan perhitungan alat navigasi
sehingga alat navigasi dapat menunjukkan posisi yang salah atau tidak akurat.
Penjelasan tampilan layar GPS
tentang sinyal satelit
Jumlah satelit beserta kekuatan
sinyal yang dapat diakses oleh alat navigasi dapat di lihat pada layar alat
tersebut. Hampir semua alat navigasi berbasis satelit dapat menampilkan data
tentang satelit yang terhubung dengan alat, lokasi satelit, serta kekuatan
sinyalnya.
Antena
Ada dua jenis antena bawaan alat
navigasi yang paling sering dijumpai, yaitu jenis Patch dan Quad Helix. Jenis
Patch, bentuknya gepeng sedangkan quad helix bentuknya seperti tabung. Tentunya
keduanya memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Pada pemakaian
sehari-hari, banyak sekali faktor yang memengaruhi fungsinya. Alat navigasi
yang memiliki antena patch, akan lebih baik penerimaan sinyalnya bila alat
dipegang mendatar sejajar dengan bumi. Sedangkan alat yang memiliki antena Quad
helix, akan lebih baik bila dipegang tegak lurus, bagian atas kearah langit.
Untuk memastikan, periksalah spesifikasi antena alat navigasi.
Pada pemakaian sehari-hari,
seringkali diperlukan antena eksternal, contohnya, pemakaian di dalam kendaraan
roda empat. Ada beberapa jenis antena eksternal yang dapat dipilih. Perlu
diingat bahwa tidak semua tipe alat navigasi mempunyai slot untuk antenna
eksternal.
* Antena eksternal aktif Disebut aktif
karena dilengkapi dengan Low Noise Amplifier (LNA), penguat sinyal, karena
sinyal akan berkurang ketika meliwati kabel. Artinya, jenis ini memerlukan
sumber listrik untuk melakukan fungsinya, yang biasanya diambil dari alat
navigasi. Sehingga batere alat navigasi akan lebih cepat habis. Keuntungannya,
dapat digunakan kabel lebih panjang dibandingkan tipe pasif.
* Antena eksternal pasif Karena tidak
dilengkapi oleh penguat sinyal, maka batere tidak cepat habis. Tetapi kabel
yang digunakan tidak dapat sepanjang tipe aktif.
* Antena eksernal re-radiating Jenis ini
terdiri dari dua bagian, yang pertama menangkap sinyal satelit, yang kedua
memancarkan sinyal. Karena sinyal dipancarkan, maka jenis ini tidak memerlukan
hubungan kabel ke alat navigasi. Alat navigasi akan menerima sinyal seperti
biasa. Tentu saja jenis ini memerlukan sumber listrik tambahan, tetapi bukan
dari alat navigasi yang dipakai. Bagi tipe alat navigasi yang tidak mempunyai
slot untuk antena eksternal, jenis ini merupakan alternatif yang baik daripada
harus memodifikasi alat navigasi.
* Antena Combo Antena jenis ini adalah
penggabungan antara antenna untuk alat navigasi dan telpon genggam. Sumber
listrik diperlukan untuk penggunaannya.
Perlu diingat bahwa koordinat
yang ditampilkan oleh alat navigasi adalah koordinat posisi antena eksternal.
Jadi, penempatan antena eksternal juga perlu diperhatikan.
DGPS
DGPS (Differential Global
Positioning System) adalah sebuah sistem atau cara untuk meningkatkan GPS,
dengan menggunakan stasiun darat, yang memancarkan koreksi lokasi. Dengan
sistem ini, maka ketika alat navigasi menerima koreksi dan memasukkannya
kedalam perhitungan, maka akurasi alat navigasi tersebut akan meningkat. Oleh
karena menggunakan stasiun darat, maka sinyal tidak dapat mencakup area yang
luas.
Walaupun mempunyai perbedaan
dalam cara kerja, SBAS (Satelite Based Augmentation System) secara umum dapat
dikatakan adalah DGPS yang menggunakan satelit. Cakupan areanya jauh lebih luas
dibandingkan dengan DGPS yang memakai stasiun darat. Ada beberapa SBAS yang
selama ini dikenal, yaitu WAAS (Wide Area Augmentation System), EGNOS (European
Geostationary Navigation Overlay Service), dan MSAS (Multi-functional Satellite
Augmentation System). WAAS dikelola oleh Amerika Serikat, EGNOS oleh Uni Eropa,
dan MSAS oleh Jepang. Ketiga system ini saling kompatibel satu dengan lainnya,
artinya alat navigasi yang dapat menggunakan salah satu sistem, akan dapat
menggunakan kedua sistem lainnya juga. Pada saat ini hanya WAAS yang sudah
operasional penuh dan dapat dinikmati oleh pengguna alat navigasi di dunia.
Walaupun begitu, sebuah DGPS dengan stasiun darat yang berfungsi baik, dapat
meningkatkan akurasi melebihi/sama dengan peningkatan yang dapat dicapai oleh
SBAS.
Secara umum, bisa dibagi menjadi
dua bagian besar, yaitu “real time (langsung)” dan “Post processing (setelah
kegiatan selesai)”. Maksud dari ‘real time’ adalah alat navigasi yang
menggunakan sinyal SBAS ataupun DGPS secara langsung saat digunakan. Sedangkan
‘post processing’ maksudnya adalah data yang dikumpulkan oleh alat navigasi di
proses ulang dengan menggunakan data dari stasiun darat DGPS. Ada banyak
stasiun darat DGPS diseluruh dunia yang dapat kita pakai untuk hal ini, baik
versi yang gratis maupun berbayar, bahkan kita dapat langsung menggunakannya
melalui internet.
Walaupun DGPS ataupun SBAS dapat
meningkatkan akurasi, tetapi dengan syarat sinyal yang dipancarkan berisikan
koreksi untuk wilayah dimana kita menggunakan alat navigasi. Bila tidak
berisikan koreksi data bagi wilayah tersebut, tidak akan terjadi peningkatan
akurasi.
Beberapa pengertian istilah
* Cold & Warm start
Pada detail spesifikasi alat navigasi,
biasanya tertulis waktu yang diperlukan untuk cold dan warm start. Ketika alat
navigasi dimatikan, alat tersebut masih menyimpan data-data satelit yang
‘terkunci’ sebelumnya. Salah satu data yang tersimpan adalah data ephemeris,
dan data ini masih valid untuk sekitar 4-6 jam (untuk lebih mudah, pakai acuan
waktu 4 jam saja). Ketika dinyalakan kembali, maka alat navigasi tersebut akan
mencari satelit berdasarkan data simpanan. Bila data yang tersimpan masih dalam
kurun waktu tersebut, maka datadata tersebut masih bisa dipakai oleh alat
navigasi untuk mengunci satelit, dan menyebabkan alat navigasi lebih cepat
‘mengunci’ satelit. Inilah yang disebut “Warm start”. Ketika data yang
tersimpan sudah kadaluwarsa, artinya melebihi kurun waktu di atas, maka alat
navigasi tidak dapat memakainya. Sehingga alat navigasi harus memulai seluruh
proses dari awal, dan menyebabkan waktu yang diperlukan menjadi lebih lama
lagi. Inilah yang disebut “Cold start”. Seluruh proses ini hanya berlangsung
dalam beberapa menit saja.
* Waterproof IPX7
Standard ini dibuat oleh IEC
(International Electrotechnical Commission), angka pertama menjelaskan testing
ketahanan alat terhadap benda padat, dan angka kedua menjelaskan ketahanan
terhadap benda cair (air). Bila alat hanya diuji terhadap salah satu kondisi
(benda padat atau benda cair), maka huruf ‘X’ ditempatkan pada angka pertama
atau kedua.
IP X7 artinya: X menunjukkan alat
tersebut tidak diuji terhadap benda padat, sedangkan angka 7 berarti dapat
direndam dalam air dengan kedalaman 15 cm – 1 meter (pada situs garmin
ditambahkan: selama 30 menit). Keterangan lengkap dapat dilihat pada alamat:
http://www.iec.ch.
* RoHS version
Pada buku manual alat navigasi berbasis
satelit, mungkin akan ditemukan spesifikasi ini. Ini adalah ketentuan yang
dibuat oleh Uni Eropa mengenai batasan penggunaan enam jenis bahan yang
berbahaya pada alat elektronik yang diproduksi setelah 1 Juli 2006. RoHS adalah
singkatan dari Restriction of use of certain Hazardous Substances. Enam jenis
bahan yang dibatasi adalah Cadmium (Cd), Air raksa/mercury (Hg), hexavalent
chromium (Cr (VI)), polybrominated biphenyls (PBBs) and polybrominated diphenyl
ethers (PBDEs) dan timbal/lead (Pb). Semua jenis bahan ini dapat mengganggu
kesehatan manusia, termasuk limbah alat elektronik yang kita pakai.
* Proposition 65
Ini adalah sebuah ketentuan yang dibuat
oleh pemerintah negara bagian Kalifornia, Amerika Serikat. Ketentuan ini
bertujuan untuk melindungi penduduk kalifornia dan sumber air minum dari
pencemaran bahan berbahaya. Berdasarkan ketentuan ini, setiap pabrik wajib
mencantumkan peringatan pada produknya, sehingga pengguna dapat membuat
keputusan untuk melindungi dirinya sendiri.
Ada banyak bahan
yang dianggap berbahaya, dan daftar ini bisa berubah seiring dengan waktu.
Sebuah bahan yang dianggap berbahaya dapat dicabut dari daftar bila dikemudian
hari ternyata terbukti tidak berbahaya. Untuk keterangan lebih lanjut mengenai
daftar bahan yang dianggap berbahaya, dapat dilihat di
http://www.oehha.org/prop65.html atau
http://oehha.ca.gov/Prop65/background/p65plain.html
* Geocaching
Istilah ini berasal dari kata ‘Geo’ yang
diambil dari geografi, dan ‘caching’ yang diambil dari kegiatan
menyimpan/menyembunyikan sesuatu. Geocaching sebenarnya adalah sebuah permainan
untuk menemukan ‘harta karun’ tersembunyi dengan menggunakan alat navigasi
berbasis satelit.
Kegiatannya sederhana, pertama
sembunyikan beberapa barang kecil (pen, pensil, dan lain lain) pada beberapa
tempat yang terpisah, sedemikian rupa sehingga tidak mudah terlihat. Catat
koordinat masing-masing tempat tersebut. Lalu beberapa kelompok berusaha
menemukan semua barang yang disembunyikan. Tentunya tidak akan terlalu mudah
untuk menemukannya, karena masing-masing alat memiliki akurasi yang berbeda.
Kegiatan ini dapat digabungkan dengan
aktivitas lainnya, sebagai contoh, aktivitas membersihkan sampah di taman, atau
kegiatan outbound, dan sebagainya. Beberapa situs di internet mengelola
permainan yang mengambil tempat diseluruh dunia, salah satu contohnya dapat
dilihat di http://indogeocachers.wordpress.com
* DOP
Merupakan singkatan dari ‘Dillution of
Precision’, berhubungan erat dengan lokasi satelit di angkasa. Nilai DOP
didapatkan dari perhitungan matematis, yang menunjukkan ‘tingkat kepercayaan’
perhitungan sebuah lokasi. Ketika satelit-satelit terletak berdekatan, maka
nilai DOP akan meningkat, yang menyebabkan akurasi alat navigasi berbasis
satelit menjadi berkurang. Ketika satelit-satelit terletak berjauhan, maka
nilai DOP akan berkurang sehingga alat navigasi menjadi lebih akurat.
Bila nilai DOP lebih kecil dari 5 (ada
yang mengatakan dibawah 4), maka akurasi yang akan didapatkan cukup akurat. Ada
beberapa nilai akan sering dijumpai, yaitu HDOP (Horizontal Dilution of
Precision), VDOP (Vertical Dilution of Precision), dan PDOP (Positional
Dilution of Precision – posisi tiga dimensi).
* Koordinat lokasi
Sebuah titik koordinat dapat ditampilkan
dengan beberapa format. Masing-masing pengguna dapat mengatur format ini pada
alat navigasi, program mapsource, ataupun program komputer lainnya. Format ini
dapat diatur dari bagian setting dari masing-masing program/alat navigasi.
Ada beberapa format yang umum digunakan:
hddd.ddddd0 ; hddd0mm,mmm’ ; hddd0mm’ss.s” ; +ddd,ddddd0. Sehingga sebuah titik
dapat ditunjukkan dengan beberapa cara, sebagai contoh: titik S6010.536’
E106049.614’ sama dengan titik S6.175600 E106.826910 sama dengan titik
S6010’32.2” E106049’36.9” sama dengan -6.175600 106.826910. Bagian pertama
adalah koordinat Latitude, yang diikuti oleh koordinat Longitude atau sering
disingkat Lat/Long.
Memilih Alat Navigasi berbasis satelit yang
tepat
Banyak sekali jenis alat navigasi
yang disediakan oleh pasar, dari berbagai macam pabrik hingga berbagai macam
fitur yang disediakan. Hal ini bisa membuat seorang pemula menjadi bingung
dalam memilih. Kebutuhan masing-masing pengguna tidaklah sama, sehingga hanya
pengguna yang dapat menentukan pilihannya. Orang lain hanya dapat memberikan
informasi atau berbagi pengalaman saja.
Mengapa
Supaya tidak salah dalam memilih, tanyakan
pada diri sendiri 'Mengapa ingin membeli alat navigasi berbasis satelit?'. Bila
pertanyaan ini belum terjawab dengan pasti, coba pikirkan kegiatan sehari-hari
apa saja yang mungkin dapat dipermudah dengan kehadiran alat ini. Apakah sering
bepergian, atau memancing, atau mendaki gunung, dan lain-lain. Bentuk kegiatan
berhubungan erat dengan jenis alat yang dibutuhkan. Sebagai contoh, alat
navigasi yang diperuntukkan bagi penggunaan kendaraan bermotor biasanya tidak
dilengkapi dengan kompas, sehingga tidak akan banyak membantu ketika mendaki
gunung atau ketika memancing dilaut.
Harga
Berapa besar biaya yang rela dikeluarkan
untuk memiliki alat navigasi ini? Apakah memang diperlukan untuk membeli alat
baru atau dapat memakai alat bekas pakai? Seringkali harga merupakan unsur
terpenting ketika menentukan pilihan. Bila menggunakan sistem A-GPS, maka akan
ada biaya tambahan untuk transfer data.
Layar Alat Navigasi
Perlu diingat bahwa telpon genggam atau PDA
yang sekarang dimiliki, dapat digunakan sebagai alat navigasi. Beberapa telpon
genggam sudah memiliki kemampuan navigasi. Disarankan bagi pemula untuk tetap
menggunakan telpon genggam atau PDA yang sudah dimiliki sehingga akan jauh
mengurangi biaya yang diperlukan. Mungkin layar telpon genggam atau PDA
berukuran kecil, tetapi alat navigasi yang beredar dipasaran juga banyak yang
memiliki ukuran layar kecil. Sebagai contoh, seri Etrex produk Garmin, memiliki
layar berukuran 3,3 x 4,3 cm. Apakah memerlukan layar untuk menampilkan peta?
Berapa besar layar yang diinginkan? Apakah diperlukan layar berwarna? Memang
dengan kehadiran layar berwarna akan menambah kenyamanan dalam menggunakan
alat, tetapi juga akan menambah harga. Periksa juga apakah gambar pada layar
dapat dengan mudah dilihat dibawah sinar matahari. Jangan lupa, makin besar
ukuran layar, maka akan makin rentan pecah ketika digunakan dalam kegiatan.
Alat terpisah
Banyak telpon genggam atau PDA yang sudah
dilengkapi dengan kemampuan navigasi. Apakah diperlukan alat terpisah atau
dapat menggunakan telpon genggam? Bagi orang yang jarang sekali keluar kota,
atau jarang sekali melakukan kegiatan outdoor, mungkin menggunakan telpon
genggam yang dilengkapi dengan alat navigasi sudah cukup. Bila ingin
menggunakan telpon genggam atau PDA, periksalah sistem operasinya. Menurut
pengalaman, program Garmin Mobile XT adalah program yang paling mudah dan
nyaman digunakan. Alasan paling utama adalah mudah mendapatkan peta versi
gratis, dan tidak selalu diperlukan biaya tambahan dari operator telpon
selular. Periksa juga apakah telpon genggam/PDA memiliki koneksi Bluetooth,
yang akan diperlukan ketika menggabungkan dengan Bluetooth GPS. Periksa apakah
layar PDA atau telpon genggam yang dipakai sekarang memiliki ukuran yang nyaman
untuk melihat peta. Bagaimana bila menggunakan sistem A-GPS?
Kapasitas Penyimpanan
Masing-masing alat memiliki kapasitas
penyimpanan yang berbeda-beda. Kapasitas yang besar tentunya dapat menampung
lebih banyak data. Tetapi tidak semua pengguna memerlukan hal ini, biasanya
diperlukan ketika melakukan perjalanan jauh atau lama, dimana tidak
memungkinkan untuk memindahkan data kedalam komputer. Tetapi bila alat memiliki
slot kartu memori, dapat digunakan kartu memori yang berukuran besar ataupun
menyediakan memori cadangan. Periksa kapasitas kartu memori yang dapat
digunakan alat tersebut. Periksa juga data apa saja yang dapat disimpan, dan
apakah alat dapat menyimpan Track log, tidak semua alat navigasi dapat
melakukan ini.
Daya tahan batere
Daya tahan batere perlu dipertimbangkan
bila akan digunakan pada perjalanan ke daerah yang sulit mendapatkan listrik.
Tetapi dapat di atasi dengan membawa batere cadangan ataupun solar charger
(menggunakan matahari).
Bentuk
Alat navigasi yang tersedia di pasaran
memiliki beragam bentuk. Periksalah apakah anda menyukai bentuknya. Cobalah
untuk memegang alat tersebut, dan rasakan pegangannya. Alat yang terasa licin
atau tidak dapat dipegang secara mantap, tentunya dapat menimbulkan kesulitan
ketika digunakan dilapangan. Cobalah untuk menekan-nekan tombol yang ada,
apakah mudah dalam penggunaan.
Tahan air
Apakah diperlukan alat yang tahan air? Bila
tidak akan digunakan untuk aktivitas outdoor, mungkin fasilitas ini tidak
diperlukan. Alat yang dapat mengapung di atas air mungkin diperlukan bila
banyak melakukan aktivitas yang berhubungan dengan sungai atau laut. Jangan
lupa bahwa kantung plastic juga dapat digunakan untuk melindungi alat dari air.
Akurasi
Alat-alat navigasi berbasis satelit yang
sekarang beredar dipasaran memiliki tingkat akurasi yanag hampir sama. Tentunya
alat-alat yang diperuntukkan bagi kegiatan survey memiliki tingkat akurasi yang
mengagumkan, tetapi jenis ini tidak diperlukan bagi pengguna biasa. Cobalah
periksa spesifikasi alat, akurasi yang 10 meter (<10 meter) sudah cukup
untuk digunakan sehari-hari. Tentu saja, makin tinggi akurasi yang dapat
dicapai, makin baik.
Program dan Peta
Periksalah program-program apa saja yang
disertakan pada paket penjualan, dan program lain yang dapat digunakan dengan
alat navigasi tersebut. Periksalah apakah harus menggunakan peta yang dijual
khusus untuk alat tersebut atau dapat digunakan peta lainnya. Hingga saat buku
ini ditulis, hanya produk Garmin yang paling mudah untuk mendapatkan peta versi
gratis dan paling banyak program gratis yang tersedia.
Antena
Dua jenis antenna yang paling sering
dijumpai adalah jenid double helix dan patch. Dalam penggunaan sehari-hari,
sulit sekali dibedakan mana yang lebih baik. Bertanyalah pada yang sering
menggunakan masing-masing antenna tersebut. Tetapi pertanyaan yang lebih
berguna adalah, apakah diperlukan antenna tambahan. Bila akan digunakan di
dalam mobil, antenna tambahan akan sangat bermanfaat, terutama bila mobil
dilengkapi dengan kaca film yang mengandung metal.
Fasilitas lainnya
Bagaimana dengan beberapa fitur lainnya,
apakah memang diperlukan alat navigasi berbasis satelit dengan:
* Routing? Biasanya alat navigasi yang
beredar dipasaran sudah dilengkapi dengan fitur ini, kecuali jenis tertentu,
seperti data logger atau Bluetooth GPS. Kemampuan routingnya berasal dari program
yang terpasang pada telpon genggam/PDA.
* Tampilan peta tiga dimensi?
* Layar sentuh?
* Kamera?
* Suara?
* Kemampuan radio komunikasi?
Jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan di atas akan mengurangi pilihan alat navigasi berbasis
satelit yang dapat dibeli/digunakan, dan akhirnya memberikan beberapa
kemungkinan untuk dipilih. Setelah ini, maka hanya anda yang dapat memutuskan
alat terbaik bagi anda.
POI Tourguide
Yang dimaksudkan dengan istilah
ini adalah penggabungan antara POI biasa dengan gambar, text, suara, dan alarm
proximity. Ketika alat navigasi berbasis satelit memasuki jarak yangtelah
diatur pada alarm proximity dari sebuah POI, maka alat navigasi berbasis
satelit secara otomatis akan menampilkan foto beserta tulisan, dan mengeluarkan
suara. Kumpulan POI tourguide ditambah dengan rute yang sudah ditentukan dapat
menjadi pemandu tur selama perjalanan. Tetapi bila peta yang digunakan berbeda,
maka rute yang ditunjukkan oleh alat navigasi kemungkinan akan berbeda. POI
tourguide hanya dapat dinikmati oleh pengguna alat navigasi berbasis satelit
produk garmin tertentu, yaitu seri nuvi yang memiliki kemampuan MP3,
Zumo,street pilot c550, c580, 2730, 2820, 7200, 7500.
Fasilitas gratis online
disediakan oleh GeoTourGuide (http://www.geotourguide.com), dan Geovative
Solutions (http://www.geovative.com). Beberapa program versi gratis juga telah
tersedia, Tourguide Editor dapat diunduh dari http://www.javawa.nl/tourguide.html,
yang tersedia untuk beberapa sistem operasi komputer. Program Mapsource juga
dapat digunakan untuk membuat POI Tourguide, demikian pula berbagai macam XML
editor yang tersedia di internet. Dari semua cara gratis yang ada, paling mudah
menggunakan program Extra POI Editor yang dapat diunduh dari
http://turboccc.wikispaces.com/Extra_POI_Editor.
Kegunaan
* Militer
GPS digunakan untuk keperluan perang,
seperti menuntun arah bom, atau mengetahui posisi pasukan berada. Dengan cara
ini maka kita bisa mengetahui mana teman mana lawan untuk menghindari salah
target, ataupun menetukan pergerakan pasukan.
* Navigasi
GPS banyak juga digunakan sebagai alat
navigasi seperti kompas. Beberapa jenis kendaraan telah dilengkapi dengan GPS
untuk alat bantu nivigasi, dengan menambahkan peta, maka bisa digunakan untuk
memandu pengendara, sehingga pengendara bisa mengetahui jalur mana yang
sebaiknya dipilih untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
* Sistem Informasi Geografis
Untuk keperluan Sistem Informasi
Geografis, GPS sering juga diikutsertakan dalam pembuatan peta, seperti
mengukur jarak perbatasan, ataupun sebagai referensi pengukuran.
*Sistem pelacakan kendaraan
Kegunaan lain GPS adalah sebagai pelacak
kendaraan, dengan bamtuan GPS pemilik kendaraan/pengelola armada bisa
mengetahui ada dimana saja kendaraannya/aset bergeraknya berada saat ini.
* Pemantau gempa
Bahkan saat ini, GPS dengan ketelitian
tinggi bisa digunakan untuk memantau pergerakan tanah, yang ordenya hanya mm
dalam setahun. Pemantauan pergerakan tanah berguna untuk memperkirakan
terjadinya gempa, baik pergerakan vulkanik ataupun tektonik
Sistem lain
Artikel utama: Sistem navigasi satelit
Sistem navigasi satelit lainnya
yang sedang dikembangkan oleh negara lain adalah:
* Beidou — Sistem lokal di RRC yang akan
dikembangkan menjadi sistem internasional bernama COMPASS.
* Galileo — Sistem yang sedang dikembangkan
oleh Uni Eropa, dengan bantuan dari RRC, Israel, India, Moroko, Arab Saudi,
Korea Selatan, dan Ukraina.
* GLONASS — Sistem milik Rusia yang sedang
diperbaiki.
* Indian Regional Navigational Satellite
System (IRNSS) — Sistem yang dikembangkan India.
Peranan alat navigasi berbasis satelit pada
dunia kesehatan
Peranan alat navigasi pada dunia
kesehatan masyarakat tidak terlepas dari penggunaan GIS (Geographical
Information System), atau istilah umumnya adalah pemetaan. Bila digunakan pada
bidang kesehatan, kedua hal ini berhubungan erat dengan sistem informasi
kesehatan dalam arti luas.
Penggunaannya dalam dunia
kesehatan masyarakat bertujuan untuk membantu memberikan informasi sehingga
para pengambil keputusan dapat melakukan tugasnya lebih mudah dan akurat.
Pengambil keputusan disini tidak selalu berarti struktur administratif
kepemerintahan, tetapi juga dapat berarti kelompok masyarakat dan individu.
Bila pengambil keputusan tidak menggunakan informasi yang diberikan, maka
kegiatan ini hanyalah membuang waktu, tenaga, dan dana.
Saat ini, sudah banyak pihak yang
menggunakaan alat navigasi berbasis satelit dan pemetaan dalam merencanakan,
memutuskan, melaksanakan, dan evaluasi program – program berbasis masyarakat.
Yang paling sering memakai adalah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) baik
internasional maupun nasional, dalam program-program pengendalian bencana.
Pemakaian dibidang kesehatan di Indonesia masih sangat sedikit sekali, dapat
dikatakan hampir tidak ada.
Masalah terbesar adalah biaya dan
sumber daya yang tersedia, sehingga jarang sekali pihak yang tertarik untuk
mengembangkannya. Seandainya sudah tersedia, pengetahuan tentang manfaat
informasi yang didapatkan juga masih meragukan. Pertanyaan yang perlu dijawab
adalah: Seberapa pentingkah manfaat yang didapatkan? Pertanyaan ini menjadi
sentral karena walaupun informasi dari pemetaan tidak tersedia, semua kegiatan
selama ini tetap dapat dilakukan.
Benar, tanpa informasi dari hasil
pemetaanpun, program-program kesehatan masyarakat dapat dilakukan. Tetapi,
bagaimana dengan ‘waktu’ yang diperlukan untuk mencapai kondisi yang
diinginkan? Dan apakah dapat lebih dipercepat bila keputusan yang diambil lebih
tepat sasaran? Disinilah letak fungsi utama dari sistem informasi kesehatan,
sistem ini seharusnya dapat memberikan informasi yang diperlukan, sehingga para
pengambil keputusan dapat melakukan tugasnya dengan baik. Kesalahan yang sama
tidak perlu diulang lagi diwaktu yang akan datang. Sebagai contoh, wabah
penyakit yang sama tidak diselesaikan dengan cara yang sama dari tahun ke
tahun, sehingga akhirnya menjadi wabah rutin.
Pemetaan beserta penggunaan alat
navigasi berbasis satelit merupakan sebuah bagian dari keseluruhan sistem
informasi kesehatan. Tanpa didukung oleh bagian-bagian lainnya, maka manfaat
yang didapatkan tidak akan maksimal. Lebih lanjut, bila keputusan yang dibuat
tidak ada hubungannya dengan informasi yang didapatkan, maka fungsi sistem
informasi menjadi hilang.
Jenis informasi yang dapat
ditampilkan tergantung pada data yang dimasukkan kedalam sistem pemetaan ini.
Sistem pemetaan ini dapat memadukan data angka (berupa statistic, hasil survey,
laporan bulanan, dan sebagainya) dari sistem informasi kesehatan dengan peta
visual. Sehingga dapat dilihat secara makro maupun mikro.
Sebagai contoh, pada gambar
disebelah kanan, terlihat gambaran tempat-tempat penyedia pelayanan pengobatan
penyakit TBC di Negara Zambia pada tahun 2004 yang diambil dari materi WHO
(World Health Organization). Informasi yang akan ditampilkan akan menyerupai
informasi ini, yang tidak akan mempunyai arti bila tidak disertai ‘cerita’ dan
diikuti dengan analisa. Misalnya, dari peta ini dapat terlihat bahwa cakupan
pelayanan belum dapat menjangkau seluruh area dengan merata. Informasi ini
dapat digunakan oleh pengambil keputusan untuk memperbaiki kondisi tersebut.
Cakupan pemetaan tidak harus
dalam area yang luas, tetapi dapat digunakan untuk area yang kecil, misalnya
sebuah desa. Peta pada contoh di atas juga terdiri dari gabungan area-area yang
lebih kecil, yang dapat dipilih untuk ditampilkan pada layar. Jenis informasi
visual seperti di atas tidaklah mutlak harus tersedia, karena analisa dapat
dilakukan dengan menggunakan angka-angka yang terdapat pada sistem informasi
kesehatan.
Jadi, fungsi utama dari pemetaan
di atas adalah untuk memudahkan pengambil keputusan untuk memperbaiki kondisi
yang ada. Dengan hadirnya informasi visual seperti ini, maka pengguna dapat
lebih mudah untuk melihat situasi dan kondisi yang ada. Langkah selanjutnya
tetap berada pada pengambil keputusan.
WHO sudah menyediakan program
gratis untuk keperluan pemetaan ini, yang nantinya akan dapat digunakan bersama
dengan program survey (juga gratis) mereka. Program ini dapat diunduh gratis
dari http://www.who.int/health_mapping/tools/healthmapper/en/index.html. Lebih
lanjut lagi, pada situs WHO, hasil pemetaan ini dapat disatukan dengan
negara-negara lain secara online. Tentu saja hanya Departemen Kesehatan
Republik Indonesia yang dapat melakukannya untuk wilayah Republik Indonesia.
Hasil pemetaan dari seluruh dunia dapat dilihat pada alamat:
http://www.who.int/health_mapping/tools/globalatlas/en/index.html. [WIKIPEDIA]
artikel lain yang membahas...... >>> GPS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar